Wednesday, April 10, 2013

Tugas Bahasa Indonesia #2

1. Pengertian Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

2. a. Macam-macam Karangan

NARASI adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
DESKRIPSI adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
EKSPOSISI adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
ARGUMENTASI adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
PERSUASI adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.

    b. Sifat karangan
Karangan narasi bersifat non ilmiah, artinya tidak formal, dan bahasanya indah untuk menarik perhatian pembaca. Karangan ini bertujuan agar pembaca mengetahui secara runtun suatu peristiwa atau kejadian.
Karangan argumentasi bersifat nonfiksi, logis, bahasanya baku, tidak ambigu, kalimatnya berbentuk kalimat tunggal. Ia bertujuan untuk pembuktian suatu kebenaran sehingga meyakinkan pembaca mengenai kebenaran itu, tapi bukan berarti mengajak orang lain untuk mengikuti opininya.
Karangan eksposisi bersifat nonfiksi, logis, bahasanya baku, tidak ambigu dan objektif.
Karangan persuasi bersifat nonfiksi, tidak ambigu, pendekatan psikologis.
Karangan deskripsi bersifat non ilmiah, bahasanya indah, ambigu dan subjektif subjektif.


    c. Bentuk karangan
NARASI (CERITA)
Mempunyai gambaran jelas dan tepat tentang bahan yang menjadi cerita
sama ada melalui pengalaman, pembacaan, tontonan atau imaginasi.
 

• Biasanya, karangan jenis tindakan memaparkan kebijaksanaan anda (KBKK) untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Anda merupakan watak utama dalam cerita tersebut.

• Calon-calon sering melakukan kesilapan menulis karangan seperti ini apabila menjadikan pihak kedua atau ketiga sebagai watak utama.

• Cerita ini biasanya cerita yang sedang berlaku bukan cerita yang telah berlaku atau belum berlakuSetiap cerita mestilah mempunyai nilai murni seperti tolong-menolong, kasih sayang
dan sebagainya.


Mempunyai permulaan, puncak cerita, dan penutup
 

Boleh menggunakan bahasa berbunga tetapi terkawal.

DESKRIPSI (LUKISAN)
Berdasarkan penggambaran obyeknya, jenis karangan deskripsi terbagi dua, yaitu :

  • Deskripsi Ekspositoris
  • Deskripsi Sugestif atau Impresionistik 
Deskripsi Eksipositoris adalah deskripsi yang menitik beratkan pada penggambaran obyek yang dapat memberikan informasi kepada pembaca tanpa ada niat untuk menggugah imajinasi pembaca.
Sementara itu Sugestif atau Impresionistik adalah deskripsi yang menitik beratkan pada penggambaran obyek yang dapat menggugah daya khayal pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri obyek yang disuguhkan pengarang.

EKSPOSISI (PAPARAN)
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian)
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.


Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Peranan majalah dinding di sekolah
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.


ARGUMENTASI (PERBINCANGAN)
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
Disiplin kunci sukses berwirausaha
Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial

Ciri-ciri karangan argumentasi:
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan.

Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi



3. Ciri-ciri karangan ilmiah
  1. Struktur Sajian (pendahuluan,  pokok bahasan, dan bagian penutup                Pendahuluan merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin di sampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab, subtopik dan beberapa paragraph yang dimana bagian penutupnya adalah kesimpulan pokok bahasan serta rekomendasi penulis dengan tindak lanjut gagasan tersebut.
  2. Komponen dan substansi
    Komponen dan substansi karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung dari seluruh struktur sajian dan daftar pustaka.
  3. Sikap Penulis
    Sikap penulis yang objektif yang dimana disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal dengan banyak menggunakan betuk pasif dan tanpa menggunakan kata pengganti orang pertama dan kedua.
  4. Penggunaan Bahasa
    Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata dan kalimat-kalimat efektif yang tersetruktur dan baku
 4. Ciri-ciri karang ilmiah popular
  1. Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya
  2. Objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.
  3. Cermat, tepat, dan benar
  4. Tidak persuasif
  5. Tidak argumentatif 
  6. Tidak emotif
  7. Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu
  8. Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.      Mengenali dan merumuskan masalah

2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.

3.      Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )

4.      Menguji hipotesis

5.      Menarik kesimpulan


SUMBER 
  • wikipedia.com
  • http://aidafiteri.blogspot.com
  • http://sananiria.blogspot.com
  • http://tugasmanajemen.blogspot.com
  • http://www.anneahira.com
  • http://gbsktpsp.blogspot.com
  • http://afirmanto.blogspot.com
  • wordpress.com

No comments:

Post a Comment