Saya adalah perokok, aktif dan pasif, karena hampir seluruh lingkungan saya merokok semua. Saya sendiri sudah berusaha menguranginya, dengan berbagai teknik, dari yang permen (malah saya senang makan permen sambil merokok, tambah segar!), obat-obatan, sampe meng”hipnotis” diri sendiri. Semua gagal, dan akhirnya setelah bertahun-tahun, saya menemukan metoda pengurangan konsumsi rokok, bukan formula berhenti merokok. Walau tidak terlalu efektif, tapi saya berhasil mengurangi hampir 1/2 dari konsumsi normal saya.
Sebelumnya kita pahami dulu tipe-tipe perokok berat:
1. Perokok berat murni. Sudah sangat jelas, tidak perlu paparan.
2. Perokok berat di teman, artinya perokok aktif tetapi jarang beli, sukanya cuma mengkonsumsi rokok teman-temannya. Ini benar-benar merugikan lingkungan, dimana bukan hanya meracuni diri sendiri tetapi secara sosial ekonomi, teman-teman di sekitarnya akan terganggu.
3. Perokok berat di ongkos, ini tipe orang yang berharga diri tinggi, tidak mau minta rokok, tapi sukanya minta duit buat beli rokok, biasanya diawali minta keluarga, teman, dan beberapa berakhir menjadi preman jalanan. Jika sudah akut napsu merokoknya mereka gelap mata, bahkan ada yang mencongkel kios rokok segala. Disini kita bisa melihat kecanduan merokok bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit sosial masyarakat.